Sabtu, 15 Oktober 2011

studi kasus

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Pendahuluan
Dalam menganalisis permasalahan yang dialami klien, diperlukan suatu m,etode yang terstruktur dan sistematis. Agar permasalahan yang dialami klien dapat diungkap secara maksimal.  Oleh karena itu kami mengupas suatu metode yaitu studi kasus yang berfungsi sebagai cara mengungkap dan mempelajari masalah klien.

B.     Rumusan masalah
Masalah yang ingin dibahas dalam makalah ini adalah
Apa itu studi kasus?
Apa saja tujuan dari studi kasus tersebut?
Dan  ruanglingkup dari studi kasus itu sendiri?

C.    Tujuan penulisan
Penulisan makalah ini sebagai pemenuhan tugas mata kuliah studi kasus. Yang membahas mengenai studi kasus dan penjabarannya.



BAB II
STUDI KASUS
A.    Penertian
Kamus Psikologi (Kartono dan Gulo, 2000) menyebutkan 2 (dua) pengertian tentang Studi kasus (Case Study) pertama Studi kasus merupakan suatu penelitian (penyelidikan) intensif, mencakup semua informasi relevan terhadap seorang atau beberapa orang biasanya berkenaan dengan satu gejala psikologis tunggal. Kedua studi kasus merupakan informasi-informasi historis atau biografis tentang seorang individu, seringkali mencakup pengalamannya dalam terapi. Terdapat istilah yang berkaitan dengan case study yaitu case history atau disebut riwayat kasus, sejarah kasus. Case history merupakan data yang terimpun yang merekonstruksikan masa lampau seorang individu, dengan tujuan agar orang dapat memahami kesulitan-kesulitannya yang sekarang . serta menolongnya dalam usaha penyesuaian diri (adjustment) (Kartini dan Gulo, 2000).
Berikut ini definisi studi kasus dari beberapa pakar dalam Psikologi dan Bimbingan Konseling, yaitu ;
Studi kasus adalah suatu teknik mempelajari seorang individu secara mendalam untuk membantu memperoleh penyesuaian diri yang lebih baik. (I.Djumhur, 1985).
Studi kasus adalah suatu metode untuk mempelajari keadaan dan perkembangan seorang murid secara mendalam dengan tujuan membantu murid untuk mencapai penyesuaian yang lebih baik (WS. Winkel, 1995).
Studi kasus adalah metode pengumpulan data yang bersifat integrative dan komprehensif. Integrative artinya menggunakan berbagai teknik pendekatan dan bersifat komprehensif yaitu data yang dikumpulkan meliputi seluruh aspek pribadi individu secara lengkap (Dewa Ketut Sukardi, 1983).
      Studi kasus merupakan teknik yang paling tepat digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling karena sifatnya yang komprehensif dan menyeluruh. Studi kasus menggunakan hasil dari bermacam-macam teknik dan alat untuk mengenal siswa sebaik mungkin, merakit dan mengkoordinasikan data yang bermanfaat yang dikumpulkan melalui berbagai alat. Data itu meliputi studi yang hati-hati dan interpretasi data yang berhubungan dan bertalian dengan perkembangan dan problema serta rekomendasi yang tepat.
      Jadi berdasarkan pembahasan di atas dapat dikatakan bahwa studi kasus adalah suatu studi atau analisa komprehensif dengan menggunakan berbagai teknik. Bahan dan alat mengenai gejala atau ciri-ciri/karakteristik berbagai jenis masalah atau tingkah laku menyimpang, baik individu maupun kelompok. Analisa itu mencakup aspek-aspek kasus seperti jenis, keluasan dan kedalaman permasalahannya, latar belakang masalah (diagnosis) dan latar depan (prognosis), lingkungan dan kondisi individu/kelompok dan upaya memotivasi terungkapnya masalah kepada guru pembimbing (konselor) sebagai orang yang mengkaji kasus. Data yang telah didapatkan oleh konselor kemudian dinvertaris dan diolah sedemikian rupa hingga mudah untuk diinterpretasi masalah dan hambatan individu dalam penyesuaiannya.

A.    TUJUAN STUDI KASUS
            Seperti halnya tujuan pada penelitian lainnya pada umumnya, pada dasarnya menggunakan metoda peneliti yang penelitian studi kasus untuk bertujuan memahami obyek yang ditelitinya. Meskipun demikian, berbeda dengan penelitian yang lain, penelitian studi kasus bertujuan menjelaskan secara khusus murah memahami obyek yang ditelitinya secara khusus sebagai suatu 'kasus'. 
            Stake (2005) menyatakan bahwa penelitian studi kasus untuk bertujuan mengungkapkan kekhasan atau keunikan karakteristik yang terdapat di dalam, kasus yang diteliti. Kasus itu sendiri merupakan penyebab dilakukannya penelitian studi kasus, oleh karena itu, tujuan murah fokus utama dari penelitian studi kasus adalah kasus yang menjadi pada obyek penelitian. Untuk itu, segala sesuatu yang berkaitan dengan kasus, seperti sifat alamiah kasus, kegiatan, fungsi, kesejarahan, kondisi lingkungan fisik kasus, murah berbagai hal lain yang berkaitan murah mempengaruhi kasus harus diteliti, agar tujuan untuk menjelaskan keberadaan murah memahami kasus tersebut dapat tercapai secaramenyeluruh murah komprehensif.

            Secara khusus, berkaitan dengan karakteristik sebagai obyek kasus penelitian, vanwynsberghe murah khan (2007) menjelaskan bahwa tujuan penelitian studi kasus adalah memberikan untuk kepada pembaca laporannya tentang 'rasanya berada di dalam, murah terlibat suatu kejadian', dengan menyediakan secara sangat terperinci analisis kontekstual tentang kejadiantersebut. Untuk itu, peneliti studi kasus harus hati-hati secara menggambarkan kejadian tersebut memberikan pengertian dengan hal-hal murah yang lainnya murah menguraikan kekhususan dari kejadian tersebut. Lebih jelasnya untuk, perhatikan berikut ini kutipan:

 studi kasus bertujuan untuk memberikan pembaca rasa "berada di sana" dengan menyediakan analisis, sangat rinci konteks dari sebuah "contoh dalam tindakan". Peneliti cermat melukiskan "misalnya," mendefinisikannya secara umum dan menggoda keluar kekhasan nya (vanwynsberghe murah khan, 2007, 4).

            Sementara itu, doodley (2005) menyatakan bahwa penelitian studi kasus merupakan metoda penelitian yang mampu membawa pemahaman tentang spi  yang kompleks murah dapat memperkuat pemahaman tentang pengetahuan yang telah diketahui sebelumnya. Dari kelebihan metoda studi kasus penelitian adalah kemampuannya pada untuk mengungkapkan kehidupan nyata yang kontemporer, situasi kemanusiaan, murah pandangan umum melalui suatu tentang kasus, melalui laporan-laporan penelitinya. Hasil penelitian studi kasus dapat menghubungkan secara langsung antara pengalaman pembacanya yang awam dengan kasus terlihat sangat kompleks, murah memfasilitasi pemahaman tentang situasi keadaan nyata yang lebih kompleks tersebut untuk mudah dipahami oleh mereka.           Keuntungan dari metode studi kasus diterapkan untuk reallife, kontemporer, situasi manusia dan aksesibilitas publik melalui laporan tertulis. Hasil studi kasus berhubungan langsung dengan pengalaman sehari-hari pembaca umum dan memfasilitasi pemahaman kompleks situasi kehidupan nyata (dooley, 2005, 344).

            Secara filosofis, berkaitan dengan sebagai obyek kasus yang memiliki kekhususan, flyvbjerg (2006) menjelaskan bahwa penelitian studi kasus penelitian adalah yang sangat yang ideal untuk membuktikan filosofi karl popper tentang fasifikasionisme, yang menyatakan perlunya pandangan kritis terhadap setiap kejadian fenomena murah. Penganut faham itu sendiri fasifikasionisme selalu melihat fenomena sosial secara kritis, dengan berupaya mengungkapkan kesalahan-kesalahan yang berada dibaliknya, sebagai perbaikan untuk masukan murah selanjutnya penyempurnaan. Penelitian studi kasus dapat menyediakan kasus-kasus yang dapat menunjukkan kesalahan atau ketidaksempurnaan, sebagai tindakan masukan untuk berikutnya. 
            Pada akhirnya, menurut lincoln murah guba (1985), penelitian studi kasus penelitian adalah yang untuk berupaya mengungkapkan berbagai pelajaran yang berharga (praktik pembelajaran terbaik) yang diperoleh dari pemahaman terhadap kasus yang diteliti. Pelajaran tersebut meliputi tentang bagaimana masalah kasus yang sebnarnya; bagaimana kaitan kasus dengan konteks bidang keilmuannya lingkungan murah; apa teori yang terkait dengannya; apa murah bagaimana keterkaitan spi (unit analisis) yang ada di dalamnya; murah akhirnya apa pelajaran yang dapat diambil untuk memperbaiki murahlangkah kehidupan manusia menyempurnakan ke depan.
B.     RUANG LINGKUP STUDI KASUS
Data kasus
Bagian pertama yang dipelajari atau dibahas dalam  menelaah suatu kasus adalah data-data dan keterangan yang terkait dengan kasus yang di teliti, yang tentunya data yang sesuai dengan klien
1.      Tanda-tanda atau gejala yang nampak pada klien atau individu yang terkait dengan kasus yang dipelajari.
2.      Data-data sekitar klien
a.       Latar belakang keluarga (family backgtound) antara lain:
-          Lingkungan keluarga
-          Bagaimana hubungan antar angota keluarga
-          Disiplin dalam keluarga
-          Status perekonomian keluarga
-          Sikap orang tua terhadap anak dan sebaliknya
b.      Latar belakang jasmani dan kesehatan anak, antara lain:
-          Kesehatan anak pada umumnya
-          Ciri-ciri jasmani
c.       Data mengenai pendidikannya
-          Hasil belajar (record)
-          Kemajuan dan kemunduran di sekolah
-          Kemampuan menggikuti pelajaran dan sebagainya
d.      Sosial behavior dan minatnya:
-          Hobinya hubungan sosialnya
-          Kepercayaan pada diri sendiri


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
      Studukasus merupakan upaya yang dilakukan untuk menguji  secara intensif terhadap suatu objek, yang dilakukan dengan mempelajari secara rinci setiap hal yang terkait di dalamnya.
B.     Saran
Untuk kebaikan kedepannya dalam makalah ini, penulis mengharapakan masukan yang lebih baik agar dapat bermanfaat bagi penulis nantinya.


KEPUSTAKAAN
http://obedan.wimamadiun.com/studi-kasus-bimbingan-   konseling/
peneliti studi kasu blogspot sabtu, 15 mei 2010



1 komentar:

  1. babyliss nano titanium flat iron - TITBIRIA Art
    The t-bet titanium iv chloride online titanium chain platform titanium mesh allows users to make online bet of the 2018 ford ecosport titanium same size, as an individual bet. They titanium rimless glasses use a private computer to store money.

    BalasHapus